Bentrokan berdarah yang terjadi antara warga dan satpol PP di Tanjung Priok, Rabu (14/04) mau tidak mau menjadi sebuah sejarah kelam bagi negara ini. Disiarkannya peristiwa itu secara langsung melalui media TV tentunya banyak menarik perhatian seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Iman, vokalis dari J-Rocks, adalah salah satu musisi yang ikut prihatin mengenai peristiwa kerusuhan tersebut. "Menurut gue mungkin cara satpol PP yang memicu warga setempat kaya gitu. Karena dia yang mau gusur, padahal di tempat itu ada makam habib yang cukup dipandang, apalagi itu daerah Priok," ungkap Iman saat ditemui di G Studio, Radio Dalem, Jakarta Selatan, Kamis (15/04). Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.
Iman berpendapat bahwa kerusuhan tersebut adalah bentuk kesalahpahaman antara warga dengan satpol PP akibat kesimpangsiuran berita serta perbedaan persepsi yang antara warga dan satpol PP. "Warga menganggap kuburan itu akan digusur, padahal hanya bangunan-bangunan liar yang ditertibkan, ada baiknya Pemda setempat turun langsung ke bawah, biar satpol PP gak salah persepsi dalam menjalankan tugasnya," paparnya. Sedangkan menanggapi pandangan miring yang lebih dialamatkan kepada para satpol PP, bahkan adanya wacana untuk membubarkan satpol PP, Iman berpendapat, "Kalau gue sih sepakat ga, karena itu mata pencarian mereka, mungkin lebih dirapikan lagi cara-cara mereka dalam tugasnya. Gimana caranya agar masyarakat bisa menerima." Ia juga menyayangkan timbulnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut, yang seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik. Ke depannya ia mengharap Pemda setempat bisa mengatur pertemuan dengan tokoh masyarakat Koja, sehingga nantinya bisa dihasilkan sebuah kesepakatan. Ditanya tentang kemungkinan membuat lagu yang terinspirasi dari peristiwa ini, Iman menjawab, "Bisa jadi, karena inspirasi dari mana aja, mungkin lagunya yang bisa membangkitkan nasionalisme. Kita udah merdeka nih, masa sepeti itu terus perang dengan sama, jadi sangat disayangkan. (kpl/hen/dka)
Iman berpendapat bahwa kerusuhan tersebut adalah bentuk kesalahpahaman antara warga dengan satpol PP akibat kesimpangsiuran berita serta perbedaan persepsi yang antara warga dan satpol PP. "Warga menganggap kuburan itu akan digusur, padahal hanya bangunan-bangunan liar yang ditertibkan, ada baiknya Pemda setempat turun langsung ke bawah, biar satpol PP gak salah persepsi dalam menjalankan tugasnya," paparnya. Sedangkan menanggapi pandangan miring yang lebih dialamatkan kepada para satpol PP, bahkan adanya wacana untuk membubarkan satpol PP, Iman berpendapat, "Kalau gue sih sepakat ga, karena itu mata pencarian mereka, mungkin lebih dirapikan lagi cara-cara mereka dalam tugasnya. Gimana caranya agar masyarakat bisa menerima." Ia juga menyayangkan timbulnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut, yang seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik. Ke depannya ia mengharap Pemda setempat bisa mengatur pertemuan dengan tokoh masyarakat Koja, sehingga nantinya bisa dihasilkan sebuah kesepakatan. Ditanya tentang kemungkinan membuat lagu yang terinspirasi dari peristiwa ini, Iman menjawab, "Bisa jadi, karena inspirasi dari mana aja, mungkin lagunya yang bisa membangkitkan nasionalisme. Kita udah merdeka nih, masa sepeti itu terus perang dengan sama, jadi sangat disayangkan. (kpl/hen/dka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar