Heboh film dokumenter COWBOYS IN PARADISE yang bersetting pulau Bali, mengundang banyak pihak untuk berkomentar. Sejumlah pihak meyakini adanya indikasi praktik gigolo di balik wisata pulau Dewata itu. Artis Marsha Timothy pun menduga demikian, meski dirinya menolak berkomentar. "Saya nggak mau bicara dan saya nggak ada komentar yang gimana, kalau memang kenyataan itu memang ada," ungkap Marsha Timothy saat ditemui di Studio RCTI, Jakarta Barat, Senin (26/04). The more authentic information about indonesian celebrity you know, the more likely people are to consider you a indonesian celebrity expert. Read on for even more indonesian celebrity facts that you can share.
Marsha melihat Bali masih menjadi ikon wisata Indonesia, sehingga dirinya menolak jika Bali dilabeli sebagai sarang gigolo. Banyak sisi lain dari pulau Bali yang dapat menarik wisatawan. "Kalau dilabeli itu (gigolo) Bali indah banget, kenapa itu yang diangkat, banyak yang cinta sama Bali, jangan itu yang diangkat," tegasnya. Pacar Fachri Albar itu tidak percaya jika Bali akan menuai image negatif akibat propaganda film tersebut. Para wisatawan tidak akan terpengaruh, apalagi para penonton film sekarang semakin pintar, tidak mudah terpengaruh pada sisi negatif. "Nggak akan membuat Bali seperti itu, mereka melihat pembuatannya dari nilai seninya, bukan yang negatifnya yang diangkat. Kalau masuk ke festival lebih ke tema saja, memang itu mengangkat negatifnya," pungkasnya. (kpl/gum/dar)
Marsha melihat Bali masih menjadi ikon wisata Indonesia, sehingga dirinya menolak jika Bali dilabeli sebagai sarang gigolo. Banyak sisi lain dari pulau Bali yang dapat menarik wisatawan. "Kalau dilabeli itu (gigolo) Bali indah banget, kenapa itu yang diangkat, banyak yang cinta sama Bali, jangan itu yang diangkat," tegasnya. Pacar Fachri Albar itu tidak percaya jika Bali akan menuai image negatif akibat propaganda film tersebut. Para wisatawan tidak akan terpengaruh, apalagi para penonton film sekarang semakin pintar, tidak mudah terpengaruh pada sisi negatif. "Nggak akan membuat Bali seperti itu, mereka melihat pembuatannya dari nilai seninya, bukan yang negatifnya yang diangkat. Kalau masuk ke festival lebih ke tema saja, memang itu mengangkat negatifnya," pungkasnya. (kpl/gum/dar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar